Memuji Kebesaran Nabi Muhammad Saw Dengan Bersalawat

Selasa, 10 April 2012


Memuji Kebesaran Nabi Muhammad Saw Dengan Bersalawat
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani qs
5 April 2012 - Lefke Cyprus

(Diambil dari sebagian suhbah Mawlana Syaikh Hisyam qs)

Nabi (saw) mengatakan, siapapun yang pergi berjuang di jalan Allah, tidak seperti hari ini kita melihat pelaku bom bunuh diri, mereka ini adalah teroris. Tetapi mereka yang pergi berjuang di jalan Allah, maka akan ditulis baginya bagaikan seseorang yang berjuang melawan orang kafir. Bahkan jika Anda melakukan perjuangan untuk mengembangkan pendidikan atau membangun sesuatu untuk kebaikan, maka akan ditulis baginya seolah-olah ia melakukan 400 kali haji.

Banyak orang yang hati mereka sedih karena mereka tidak mampu untuk pergi haji, dan Allah mengatakan bahwa haji hanya bagi mereka yang mampu. Dan orang-orang yang tidak mampu mereka menangis tidak dapat pergi haji. Maka Allah menurunkan kepada Nabi (saw) dan dari Nabi Muhammad (saw) kepada Sayyidina Ali (ra), "Jika kalian mengucapkan salawat atas Nabi Muhammad (saw) maka akan ditulis baginya seolah-olah berjuang selama 400 tahun dan Allah akan membalasnya dengan 400 kali Haji, hal itu hanya untuk seseorang yang bersalawat kepada Nabi (saw). Diriwayatkan oleh Abu Hafiz di majelis al-Makkiyya. Dan Nabi (saw) mengatakan, siapa pun yang bersalawat kepadaku maka dia memberikan hak saya sebagai Nabi.

Maka Allah akan melihat dari sudut pandang ini, bahwa satu salawat kalian bagaikan malaikat-malaikat dengan satu sayap di timur dan satu sayap di barat yang akan beristighfar sampai hari kiamat untuk meminta ampunan Allah bagi kalian yang bersalawat, dan istighfar serta salawat malaikat ini akan tertulis dan dicatat dalam buku catatan kebaikan orang tersebut.

Lihat betapa banyak yang Allah swt berikan untuk kebesaran Nabi Muhammad (saw). Siapa pun yang bersalawat dan memberikannya untuk kebesaran Nabi Muhammad (saw) maka mereka mendapatkan kemuliaan tsb. Oleh karena itu buatlah setiap pertemuan kalian menjadi lebih indah dengan dzikir dan salawat.

Dan sekarang kita melihat banyak sunah yang telah ditinggalkan, bahkan dari kalangan Ahlus-Sunnah 'wa l-Jama'ah, hanya sedikit dari mereka melakukannya, yaitu ketika kita mendengar azan, dan pada saat Asyhadu ana Muhammadar RasuluLlah apakah yang kita lakukan? Maka ciumlah dua jari kalian (ibu jari dan telunjuk ujungnya bertemu, baik yang kanan maupun yang kiri) kemudian usapkan ke kedua mata kalian dan katakan, "Qurrati` ayni bika ya RasuluLlah saw, Engkau adalah keindahan pandangan mataku dan kebahagiaanku bersamamu Ya Rasuulullah saw".

Mengapa kita menempatkan 2 jari kita seperti itu (ibu jari dan telunjuk kanan dan ibu jari dan telunjuk kiri) ? Karena mereka menjadi saksi bagi Anda dan karena jari ini adalah dua jari yang kita gunakan dalam syahadat dan jari ini adalah ibu jari yang merupakan (id) identitas pengenal kalian, yaitu jari jempol kalian. Bila kalian menekan sidik jari, apa yang ada? Maka kode jari Anda terbentuk dan menyambungkan titik yang berbeda dan tidak ada satu orangpun memilki atau menyerupai sidik jari tersebut. Setiap orang memiliki titik yang berbeda yang menghubungkan jari shahadat (telunjuk) dan ibu jari sebagai id, dan kemudian kalian berdoa," Yaa Rabbii, saya dengan nama fulan dengan id (identitas) yang telah Engkau berikan kepada saya, bersaksi bahwa Engkau adalah Allah dan bahwa Nabi Muhammad (saw) adalah utusanMu.

Dan mengapa Anda mengusapkan kedua jari itu kedua matamu. Hari ini para ilmuwan menemukan bahwa setiap orang memilki iris mata yang berbeda satu sama lain. Jadi, Anda sedang menyaksikan dengan mata dan dengan jarimu. Seperti juga setiap pernikahan membutuhkan 2 saksi. Jadi Anda datang dengan dua jari dan dengan dua iris mata Anda, yang merupakan titik kecil. Iris adalah titik kecil. Jadi jangan kalian katakan bahwa titik ini tidak ada. Ada banyak orang yang berbicara tentang poin dan mereka metertawakan dan mengatakan tidak ada. Berilah sedikit kesadaran pada dirimu dengan pikiran terbuka.
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani qs, 5 April 2012)

Source:
" www.sufilive.com"


© Copyright 2012 Sufilive. All rights reserved.
This transcript is protected by international copyright law. Please attribute Sufilive when sharing it.
JazakAllahu khayr.

0 komentar:

Posting Komentar