Cinta Kepada Nabi Muhammad (saw) Adalah dengan Bersama Awliyaullah

Selasa, 10 April 2012


Cinta Kepada Nabi Muhammad (saw) Adalah dengan Bersama Awliyaullah
Seri Kebesaran Nabi Muhammad (saw) Volume - 5
Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani qs
3 April 2012 - Lefke, Cyprus Turky

Suhbah Setelah Zhuhr sholat

A`udzu billahi min ash-Shaytaani 'r-rajiim. Bismillahi 'r-Rahmaani'r-Rahiim. Nawaitu 'l-arba`iin, nawaitu 'l-`itikaaf, nawaitu 'l-khalwah, nawaitu 'l-`uzlah, nawaitu 'r-riyaadah, nawaitu 's-suluuk, lillahi ta`ala fii haadza 'l-masjid.

أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم
Ati`uullaha wa ati`uu 'r-Rasuula wa uuli 'l-amri minkum.
Taatilah Allah, taatilah Rasul-Nya, dan taatilah para ulil amri di antara kalian. (4:59)

Saya membuka buku ini karena saya mendengar Mawlana Syaikh Nazim qs mengatakan berulang kali bahwa ia berharap bahwa seluruh ulama di dunia ini akan lebih banyak berbicara tentang kebesaran Sayyidina Nabi Muhammad (saw), bagaimana ia berbeda dari orang lain dan beliau dihormati oleh Allah (swt) dan para malaikat-Nya.

Jadi saya membuka buku ini untuk menyebutkan sesuatu tentang kebesaran Nabi Muhammad (saw) dan bagaimana hingga hari ini banyak Ulama dan Awliyaullah di seluruh dunia menghormati dan mencintai Nabi saw, dan mereka mendorong para pengikutnya untuk memberikan lebih banyak cinta dan lebih banyak penghormatan kepada Nabi Muhammad (saw). Dan saya mengatakan hal ini karena saya berbicara hanya atas perintah Mawlana Syaikh Nazim qs dan meminta izin dari Syaikh Mehmet qs, yang adalah wakil dari Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs.

Saya akan mulai dengan menyebutkan satu hadits yang menekankan pentingnya kecintaan kepada Nabi (saw). Suatu kali seorang Badui datang kepada Nabi (saw), sedangkan pada waktu itu Nabi saw sedang berada di mimbar memberikan khutbah Jum'at. Dan Badui itu datang ke pintu masjid dan berkata, "Yaa Muhammad!" Anda tahu suku Badui, orang gurun terkadang kasar dalam cara mereka berbicara, hidup mereka sulit dan mereka langsung berbicara, jadi Badui itu mengatakan, "Yaa Muhammad!" dia tidak mengatakan, "Yaa Rasulullah saw!".

Nabi (saw) ketika itu sedang kutbah Jumat dan tidak menjawab. Lalu badui itu bertanya untuk kedua kalinya, "Yaa Muhammad! Kapan Hari Kiamat tiba". Nabi (saw) tetap tidak menjawab, karena adalah diluar adab kepada Allah (swt) ketika sedang Kutbah Jumat untuk menjawab pertanyaan seseorang. Kemudian Badui itu bertanya ketiga kalinya, "Kapankah Hari Kiamat tiba?" Kemudian Malaikat Jibril (as) datang kepada Nabi (saw) dan berkata, "Jawablah dia". Segera Nabi (saw) menjawab dan bertanya kepada Badui itu,"Apa yang telah kau persiapkan untuk menyongsong hari kiamat yang merupakan sebuah perjalanan yang panjang? "

Hidup ini adalah sebuah perjalanan, kalian bisa hidup selama sepuluh tahun, lima puluh tahun atau bahkan seratus tahun, tetapi apa yang telah kalian persiapkan untuk perjalanan itu? Hal ini sungguh tidak mudah.

Dalam hadis lain, ketika Nabi (saw) bertanya kepada sahabat (ra), "Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu? Mereka miskin dan tidak memiliki apapun" Para sahabat (ra) menjawab,"Orang yang tidak memiliki uang Yaa Rasulullah." Nabi (saw ) mengatakan, "Bukan itu, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak memiliki amal meskipun dia telah solat dan puasa, maka mereka adalah orang yang bangkrut. "Dan mereka berkata"Bahkan jika mereka juga telah mengerjakan puasa dan salat? Nabi saw menjawab " Ya, bahkan jika ia berpuasa dan salat".

Nabi (saw) berkata,"Apakah kalian tahu siapa muflis (seseorang yang bangkrut)? Para muflis dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat padahal dia telah mengerjakan salat, berdoa, berpuasa, dan memberikan zakat. Namun, bersama dengan semua amal ini, mereka banyak bergibah (gosip), melecehkan orang lain dan memfitnah orang, dan mereka makan kekayaan hak orang lain dan melawan hukum syariat Allah dengan menumpahkan darah orang tersebut. Maka orang-orang yang dizalimi itu akan mengambil seluruh perbuatan baik orang itu. Namun, jika perbuatan baiknya habis dan tidak mencukupi, maka dosa-dosa mereka yang dizalimi akan dipindahkan kepada orang itu dan ia akan dilemparkan ke neraka. (Hadist Riwayat Muslim)

Jadi mengapa kita menjadi bangkrut? Karena banyak kejadian yang terjadi dalam hidup kita, dan kita melihat banyak keburukan orang lain dan bukannya kita menyembunyikan aib mereka, malah kita mengekspos aib dan keburukan mereka. Kita mungkin mendengar sesuatu dan mungkin saja yang kita dengar itu salah dan ternyata memang tidak benar, tapi kalian menyebarkan keburukan orang itu, dan hal itu menyebabkan jatuhnya kehormatan pria atau wanita itu.

Jadi Nabi (saw) mengajarkan kepada kita untuk selalu memiliki niat baik, pikiran dan prasangka yang baik dan untuk melihat hanya pada sisi positif seseorang dan bukan pada sisi negatifnya. Jika orang lain memiliki kesalahan, maka lihatlah pada hanya pada kebaikannya saja, atau lihatlah sisi positifnya saja dan jika ia melakukan kesalahan, maka sembunyikan, tutupi kesalahannya dan jangan mengeksposnya.

Jadi Nabi (saw) bertanya kepada Badui itu, "Wahai orang Arab! Apakah kau salat dan berpuasa? Apakah kalian tidak menyebarkan gosip palsu dan memfitnah orang? Apakah kau telah mempersiapkan dirimu untuk menjadi orang baik dan berbuat baik untuk menyenangkan orang lain? Apakah kalian telah menghisab dan memeriksa dirimu sendiri sebelum mencari-cari kesalahan orang lain? "

Mari kita memeriksa diri kita sendiri sebelum kita mencari kesalahan orang lain. Lihatlah diri kita terlebih dahulu, apakah kita berada di jalan yang benar atau jalan yang salah. Alhamdulillah, kita yang disini berada di jalan yang benar, jalannya para awliya, jalannya Mawlana Syaikh Nazim qs dan kita hanya mengikutinya, semoga Allah (swt) senantiasa mendukungnya dan memberinya kesehatan dan menaikkan derajatnya dan menunjukkan kebesarannya di depan Nabi (saw)!

Tapi itu tidak berarti kita harus menahan diri dari apa yang harus dikatakan, bukan dengan cara mengeluh dan menyalahkan orang lain, melainkan marilah memberikan nasihat dengan cara yang baik. Jadi mari kita mengaudit diri kita sendiri terlebih dahulu sebelum kita mengeluh tentang keburukan saudara-saudara kita. Itu berlaku untuk kita semua, bagi Anda dan juga bagi saya sendiri.

Hanya ada satu yang sempurna, yaitu Nabi Muhammad (saw)! Allah (swt) telah melindungi hambaNya, Sayyidina Muhammad (saw) dan semua nabi lainnya, karena mereka adalah ma `sum, sempurna. Meskipun saudara-saudara dari Nabi Yusuf (as) yang mereka semua juga adalah para nabi membuang Nabi Yusuf kedalam sumur, tetap saja mereka adalah ma'sum, karena mereka melakukan tindakan-tindakan itu untuk menunjukkan kebesaran Nabi Yusuf (as).

Begitu pula kepada para sahabat Nabi saw, janganlah kita berbicara buruk kepada para sahabat (ra), kepada para Shuyukh (Syaikh-syaikh) besar, tetapi hormati mereka dengan cara menghormati para pengikut mereka, kita juga harus saling menghormati satu sama lain. Untuk mencintai Mawlana Syekh Nazim qs adalah mudah, tetapi kita juga harus saling mencintai sesama murid lainnya.

Maka hadits seorang Badui Arab yang datang dari gurun ini adalah hadist yang penting untuk kami sampaikan. Nabi (saw) bertanya kepadanya, "Apa yang telah kau siapkan untuk menyambut hari kiamat?" Badui itu menjawab aku tidak menyiapkan apa-apa, dan kemudian badui itu mengatakan, "Aku mencintaimu Yaa Rasuulullah!" Kata "cinta" dalam bahasa Arab adalah "hubb."

Banyak orang berbicara tentang cinta atau hubb dalam bahasa Arab. Dan mereka berkata, "Cinta, cinta, cinta". Kalian mungkin mencintai seorang gadis lebih dari kalian mencintai ayah dan ibumu. Apakah itu yang disebut cinta? Dimana kalian letakkan cinta kalian kepada ayah dan ibumu? Atau kalian mungkin mencintai anakmu lebih dari kalian mencintai diri sendiri, apakah ini adalah cinta sejati?

Hubb terdiri dari dua huruf, "haa," yang mewakili "hayaat," atau kehidupan dan keindahan hidup dalam mencintai Allah (swt) dan Nabi-Nya (saw) dan para sahabat (ra).

"Baa" mewakili "baqa", yang berarti abadi, karena itu, "hubb" juga berarti "hidup" dan "keberadaan yang tidak pernah hilang (abadi)." "Selalu Ada." Ketika Anda mencapai `fanaa, keadaan pemusnahan diri kalian di Hadirat Allah (swt), fana kepada Nabi (saw) dan fana kedalam Syaikh kalian, maka hal inilah yang akan membawa kalian sampai kepada maqom baqa, makam keabadian. Ketika Anda meniadakan dirimu, maka Syaikhmu akan membawa kalian ke kehidupan sejati, dan membuat kalian bercahaya berkilauan bagaikan lampu sorot, sebuah magnet yang akan menarik banyak orang untuk mendekatimu (hakikat ad Jazba, daya tarik). Itulah hubb: fanaa `dan baqa.

Bila kalian mencintai seseorang, maka kalian meniadakan kepentingan diri kalian sendiri dan kalian bersatu kedalam diri mereka yang kalian cintai. Bahkan jika Syaikhmu yang kau cintai menendang dan mengusirmu keluar dari pintunya, maka masuklah dan datanglah lagi melalui jendelanya. Grandsyekh Abdullah Faiz ad-Daghestani (qs) mengatakan berulang kali, "Jika saya menendang dan mengusirmu dari pintuku, maka masuklah lagi dan datanglah melalui jendelaku. Jika saya mengusirmu melalui jendelaku, maka masuklah dari atap!"

Janganlah kalian memiliki perasaan dan prasangka buruk kepada Syaikhmu, yang merupakan cermin bagi kalian. Ketika Anda melihat di cermin itu, maka akan mencerminkan karakter kalian. Syaikh juga memiliki wakil-wakilnya dan mereka seperti dia, jadi ketika kalian melihat mereka, maka kalian melihat karaktermu sendiri, bukan karakter wakilnya itu. Itu adalah karakter kalian sendiri yang kalian lihat di sana.

المؤمن مرآة أخيه
"Al-mu'min mirraat akhihi".
Orang mu'min (beriman) adalah ibarat cermin bagi saudaranya.

Kalian tidak melihatnya, tetapi kalian akan melihat dirimu sendiri berada didalam cermin itu, sehingga kalian akan dapat melihat karaktermu sendiri. Bila kalian melihat karakter yang baik, itu artinya kalian adalah orang yang baik, dan jika kalian melihat karakter buruk pada orang yang beriman ini, maka itu berarti itu adalah keburukan dirimu sendiri, dan tidak mungkin itu adalah keburukan wali itu (mukmin), karena Setan mungkin mempermainkan kalian dengan cermin itu untuk memberikan keburukan tentang orang yang beriman itu.

Oleh karena itu, kita harus selalu mengatakan "astaghfirullah, astaghfirullah" ketika ada pikiran buruk kepada Syaikh atau ketika kita berada didekat Syaikh.

Ketika Badui itu bertanya, "Kapan hari kiamat tiba?" Nabi (saw) bertanya, "Apa yang kau persiapkan untuk itu? Apakah kau telah mengaudit diri sendiri. Kami menghitung tujuh belas kategori utama perilaku buruk ketika kita melihat diri kita sendiri. Beberapa dari sifat buruk itu adalah kekikiran, kesombongan, amarah, cinta dunya. Maka kalian perlu untuk menyingkirkan segala keburukan dari dirimu itu. Hambatan tersebut berada di depanmu, namun kalian menklaim bahwa kalian mencintai. Sebenarnya, kalian tidak mencintai, maka artinya kalian masih memiliki penyakit didalam hatimu.

Dan Badui itu berkata dari hati yang tulus, "Aku mencintaimu dengan seluruh hidupku! Aku memberikan hidupku kepadamu, Yaa Muhammad". Berapa kali para sahabat (ra) berkata,"Saya memberikan hidup saya kepadamu, yaa Rasulullah saw, dan juga hidup ayah dan ibu saya. Itu adalah perkataan cinta sejati!. Pada saat itu mereka akan mencapai maqom baqa, berada di Hadirat Illahi, dan tidak pernah musnah.

Jadi bukti cinta kepada Nabi Muhammad (saw) adalah dengan mencintai Awliyaullah dan bersamalah selalu dengan Wali-Wali Allah. Dan kami ingin menjelaskan dan membangun pemahaman tentang hal ini dalam serangkaian pembicaraan dengan topik ini. Juga, kami ingin menyebutkan sesuatu untuk membantu kalian lebih memahami. Mereka mungkin berkata, "Setiap orang adalah wali," atau, "Setiap mu'min pastilah seorang wali." Jadi siapakah yang merupakan Wali Allah?

Dalam hadits, dikatakan bahwa seseorang mungkin bangkrut akibat perbuatan buruknya, meskipun ia telah mengerjakan salat dan puasa. Jadi kita perlu menetapkan apa yang dimaksud, apakah buku terbaik atau paling banyak dibaca setelah Al-Qur'an? Dari buku sihah para wali. Kitab Hadist Imam Muhammad Ismail Bukhari (ra), atau biasa disebut Kitab Hadist Sahih al-Bukhari adalah buku yang terbanyak dibaca setelah Kitab Suci Al-Quran.

Setiap hadits yang ia temukan dan ia tulis, pertama Imam Bukhari ra akan memverifikasi terlebih dahulu hadist itu, ia tidak akan menulis hadits dibukunya sampai ia salat istikhara terlebih dahulu, bahkan jika perlu ia akan melakukan perjalanan ratusan kilometer untuk mendapatkan hadits dari seseorang. Lalu ia tidur dan akan mendapatkan jawabannya melalui mimpi bertemu Rasulullah saw. Proses ini dilakukan oleh semua Awliya dan Ulama Besar Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah dan bahkan Ulama Wahhabi, bahwa ia akan melihat dan bermimpi Nabi (saw), yang akan mengkonfirmasi tentang hadits tersebut (apakah ini hadist shahih atau tidak).

Wajah Nabi (saw) tidak dapat diserupai oleh setan, maka siapapun yang melihat Nabi (saw) dalam mimpinya maka dia melihatnya dalam kenyataan! Jadi apapun yang Nabi (saw) katakan kepada seseorang dalam mimpinya, maka itu perkataan yang haqq dan orang itu tidak bisa berbohong. Tak seorang Muslim pun yang melihat Nabi (saw) dan berbohong tentang hal itu, dia berkata, "Aku melihat Nabi (saw)," ketika mereka mengatakan hal ini padahal mereka tidak melihat Nabi saw, maka dia akan merasa menajdi manusia yang buruk.

Seperti dalam Al-Qur'an, kita melihat bahwa banyak sekali peristiwa dimana Allah (swt) mengirimkan mimpi kepada kita. Kita mengatakannya mimpi, tapi untuk para Nabi itu adalah Wahyu, vision, seperti dalam peristiwa Sayyidina Nabi Ibrahim (as) dan Sayyidina Ismail (as), dan beberapa kisah lainnya. Jadi ketika Awliyaullah melihat sesuatu baik visi atau mimpi, mereka tidak bisa berbohong tentang itu.Setiap wali memiliki jalan yang berbeda satu sama lain. Ada 124.000 Awliyaullah dan masing-masing memiliki cara yang berbeda, tapi bagi kami, Mawlana adalah Sultan, Sultan ul-Awliya, dan kami dalam jalannya, jalan tol yang besar.

Dahulu salah satu wali, Muhammad al-Talmaysani (q), melihat Nabi Muhammad (saw) dalam mimpi. Syaikh Muhammad Telmaysani (q) telah membaca Dala`il khairat sebanyak 100.000 kali dan kemudian dia melihat Nabi (saw) dalam mimpinya, dan Nabi saw mengatakan kepadanya," Yaa Muhammad Talmaysani! Jika kau membaca salawaat ini, maka itu seperti jika Anda membaca Dala `il khairat sebanyak 800.000 kali!"

Salawat apakah itu?, Itu adalah salawat Sayyidina Ahmad al-Badawi qs:
Allahumma salli wa sallim wa baarik `ala Sayyidina wa Mawlana Muhammadin shajarati ‘l-aslin nuraaniyyati wa lam`ati ’l-qabdati ‘r-rahmaaniyyati wa afdali ‘l-khaliqati ‘l-insaaniyyati wa ashrafi ‘s-surati ‘l-jismaaniyyati wa m`adini ‘l-asraari ‘r-rabbaniyyati wa khazaaini ‘l-`ulumi ’l-istifaaiyyati, saahibi ‘l-qabdati ‘l-asliyya wa‘l-bahjati ‘s-saniyya wa ‘r-rutbatil `aliyya, manin darajati ‘n-nabiyyuna tahtali waaihi, fahum minhu wa ilayhi, wa salli wa sallim wa baarik `alayhi wa `ala aalihi wa sahbihi `adada maa khalaqta wa razaqta wa amatta wa ahyayta ilaa yawmi tab`athu man afnayta wa sallim tasliman katsira wa ‘l-hamdulillahi rabbi 'l-`alamin.

Ketika kita membacanya sekarang, karena salawat itu diberikan kepada Muhammad al-Talmaysani (ra), dan seolah-olah kita telah membaca Dala `il khairat sebanyak 100.000 kali.

Dalil ini dari Sayyidina `Ali (r) dan ini adalah dalam buku Nahj al-Mutaqqin," dan ia mengatakan, karena mereka adalah awliyaullah dan didukung oleh apa yang Nabi (saw) katakan kepada mereka, karena mereka melihat dengan bermimpi Nabi (saw) itu berarti mereka melihat dia dan itu kebenaran karena Setan tidak bisa menyerupai Nabi saw.

Hadits yang disebutkan itu adalah yaraani, "Kau akan melihat Aku." Imam Suyuti (ra) berkata, "Itu berarti Anda akan dapat melihat Nabi (saw) di dunya ini. Ini tidak mengacu pada akhirat, karena semua orang akan melihat Nabi (saw) di akhirat nanti".

Ada satu salawat yang disebut Sayyidul Salawat jika kalian membaca salawaat ini tiga kali sehari dan seratus kali pada hari Jumat, maka akan seperti jika Anda telah melakukan salawatnya semua manusia yang telah diciptakan sejak zaman Nabi Adam as sampai hari kiamat! Berapa banyak manusia yang telah diciptakan? Seberapa besar umat dari Nabi (saw)? Dalam satu mimpi atau vision, Grandsyekh `AbdAllah al-Fa'iz ad-Daghestani (q) berkata bahwa Nabi (saw) berkata kepadanya," Umatku adalah sebanyak 400 miliar orang. " Itu adalah umat an-Nabi (saw)! Pada abad ini adalah 1,5 miliar muslim. Jika kalian menambahkan mereka semua, dari saat Sayyidina Adam (as) sampai hari ini, maka akan ada 400 miliar manusia!

Ada sebuah hadits tentang hal itu dimana Nabi (saw) berkata, "umat saya adalah 70.000 kali 70.000 kali 70.000," yang hampir 400 miliar, bertepatan dengan apa yang Grandsyekh Abdullah Faiz (q) katakan. Jadi jika kalian membaca salawaat itu, maka (pahalanya) adalah sejumlah umat yang telah diciptakan, yaitu 400 miliar manusia, seperti Sayyidina `Ali (ra) berkata," Hal ini adalah jumlah dari semua ciptaan, termasuk jumlah non-Muslim dari zaman Adam (as). Ini adalah jumlah yang sangat besar! Yang mengucapkan salawat ini tiga kali sehari dan seratus kali pada hari Jumat maka dia akan dibangkitkan di hari kiamat bersama dengan Nabi (saw), yang akan mengambil tangannya dan membawanya ketempatnya disurga!

Saya ingin mengetahui sejak lama, karena Grandsyekh Abdullah (q) dan Mawlana Syekh Nazim (q) memerintahkan kami untuk membaca salawaat ini:
`Ala ashraf al-'alamina Sayyidina Muhammad (saw) salawaat
`Ala akmalil-`alamina Sayyidina Muhammad (saw) salawaat,
'Ala afdal'il-` alamina Sayyidina Muhammad (saw) salawaat.
Kepada makhluk yang paling mulia di alam semesta, Sayyidina Muhammad saw
Kepada makhluk yang paling baik di alam semesta, Sayyidina Muhammad saw
Kepada makhluk yang paling sempurna di alam semesta, Sayyidina Muhammad saw

Dan saya telah mencarinya melalui begitu banyak buku dan tidak pernah menemukan hadits Sayyidina `Ali (ra) sampai saya menemukannya didalam buku Nahj al-Mutaqqin:

Salawaatullaahi ta ala wa malaa'ikatihi wa anbiyaaihi wa rusulihi wa jami`i khalqihi` alaa Muhammad wa `alaa aali Muhammad` alaihi wa `alayhimu 's-salaam wa rahmatullaahi wa barakatuh.
Shalawat ALLAH Yang Maha Tinggi dan para Malaikat, Anbiya dan Mursalin dan seluruh ciptaan-Nya, kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad saw, semoga kedamaian dan rahmat ALLAH serta berkah-Nya diberikan kepadanya dan kepada mereka.

Itu adalah bagian dari salawaat yang disebut Mawlana Syaikh Nazim qs dan disampaikan kepada kami untuk membaca sawalat ini setiap hari atau setelah salat-salat wajib, karena ini memungkinkan kita untuk memegang tangan Nabi Muhammad (saw), yang akan membawa kita ke tempat kita di surga! Saya tidak akan mengatakan lebih dari ini sekarang, seperti Syaikh Muhammad, beliau tidak ingin berpanjang lebar dan orang akan menjadi lelah. Jadi kita akan melanjutkan besok. Saya akan membaca sebuah hadits sebelum kita akhiri:

'A'isha ra melaporkan bahwa Rasulullah utusan Allah (semoga damai besertanya) mengatakan: Setiap orang dari anak-anak Adam telah diciptakan dengan 360 sendi, dimana setiap sendi memerlukan sedekahnya, jadi dia yang berdzikir dengan kemuliaan Allah, memuji Allah, demikianlah firmanNya, Allah adalah Satu, memuliakan Allah, dan mencari pengampunan dari Allah, dan jika kita menyingkirkan batu, atau duri dari jalan, dan memerintahkan apa yang baik dan melarang dari kejahatan, maka itu semua adalah sedekah dan dzikir untuk setiap sendi dengan jumlah 360 (sendi) maka dengan itu telah dihapus dirinya dari api neraka. (Sahih Muslim, Buku 005, Nomor 2199)

Wa min Allahi 't-tawfiq, bi hurmati' l-Habib, bi hurmati 'l-Fatihah.

Source:
Video: " www.sufilive.com"
English Suhbah: " Love of Prophet (s) Is with Awliyaullah"

© Copyright 2012 Sufilive. All rights reserved.
This transcript is protected by international copyright law. Please attribute Sufilive when sharing it.
JazakAllahu khayr.

0 komentar:

Posting Komentar